Menjadi sekolah adiwiyata merupakan cita-cita yang ingin digapai SMP Negeri 8 Malang. Selalu ada kata bisa untuk sebuah asa mulia. Ba-nyak jalan untuk dapat mewujudkannya. Tentu, dengan upaya kinerja dan kerjasama yang baik antarkomponen di sekolah.
Berdasarkan konsep sekolah adiwiyata, yakni kurikulum, kebijakan, partisipatif, dan sarana prasarana, SMP Negeri 8 Malang sudah siap untuk melangkah dengan pasti. Keempat komponen tersebut sudah mulai dibenahi dan siap diterapkan di semester genap ini. Hal pertama yang telah dilakukan adalah Diklat Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berbasis Lingkungan. Narasumber yang hadir pada kegiatan tersebut adalah Drs, Syamsudin, pengawas SMK sekaligus penggerak sekolah adiwiyata. Penyusunan pembelajaran berwawasan lingkungan tersebut diterapkan di semua mata pelajaran.
Selanjutnya, disusun beberapa kebijakan yang terkait dengan Sekolah Adiwiyata. Seperti, meminimalisasi penggunaan plastik di wilayah sekolah, khususnya kantin. Petugas kantin pun tidak diperkenankan menggoreng bahan mentah di sekolah karena dapat menimbulkan polusi udara. Kebijakan lain yang diterapkan adalah menambah tanaman peneduh.
Untuk sarana prasarana, sekolah telah menyiapkan beberapa kebutuhan. Seperti, Rumah Air yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan air minum warga sekolah, khususnya siswa. Penyediaan fasilitas ini menjadi solusi pengurangan sampah botol dan gelas plastik air mineral yang biasanya dijual di kantin.
Selain itu, untuk mengurangi udara yang panas, disediakan filter air yang akan menyemprot secara melingkar. Penempatan alat ini berada di sekitar Taman Anggrek dan dekat rumah minum.
Sebagai pengingat dan pembiasaan, tim adiwiyata dan kader lingungan sudah membuatkan slogan-slogan imbauan. Seperti, penghematan energi listrik, air, kebersihan, dan perilaku hidup sehat. Penempelan slogan ditempatkan di area yang mudah dilihat.
Dengan demikian, segala hal telah disiapkan sepenuhmya. Tim siap mengantarkan SMPN 8 Malang menuju Adiwiyata Provinsi. (ju/nan)