Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikburistek) telah menyiapkan tiga kurikulum untuk satuan pendidikan dalam rangka pemulihan pembelajaran selama 2022 – 2024 yakni kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Merdeka. Pada tahun ajaran 2022/2023, SMP Negeri 8 Malang menggunakan Kurikulum Merdeka untuk seluruh siswa kelas VII. Implementasi Kurikulum Merdeka berfokus pada materi yang mendasar dan pembelajaran berbasis projek pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila (PPP). Karakter Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bergotong-royong, 4) berkebhinekaan global, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif.
Pelaksanaan projek kelas VII biasanya dilaksanakan selama satu pekan setiap akhir bulan. Projek pertama yang dilakukan oleh seluruh siswa kelas VII bertema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan judul “Aksi Selamatkan Bumi Melalui Jejak Karbon” . Melalui projek ini, siswa diharapkan telah mengembangkan secara spesifik dua dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) bernalar kritis. Projek ini dilakukan selama dua pekan, dimana pekan pertama dilaksanakan tanggal 29 Agustus – 2 September 2022 dan pekan kedua dilaksanakan pada tanggal 26 – 30 September 2022.
Pada pekan pertama (29 Agustus – 2 September 2022) dimulai dengan tahap pengenalan serta memahami konsep dari jejak karbon, sumber emisi dan keadaan dunia saat ini. Setelah tahap pengenalan, siswa masuk dalam tahap kontekstualisasi dengan melakukan riset terpadu, serta melihat konteks lingkungan sekitar yang berkaitan dengan potensi sumber emisi di lingkungan sekitar.
Selama proses projek ini berjalan, siswa tidak hanya membentuk pengetahuan, namun juga membangun kesadaran sehingga pada akhirnya dapat merencanakan solusi aksi dari situasi yang telah mereka ketahui dan pahami. Tahap selanjutnya, siswa menuangkan aksi nyata dengan melakukan kampanye ke komunitas sekolah dan merencanakan beberapa solusi program sekolah agar komunitas sekolah dapat berkontribusi untuk mengurangi jejak emisi karbon. Aksi nyata yang dilakukan para siswa diantaranya melakukan Gerakan penghijauan, membuat mind map, e-poster, e-brosur berisi pengertian, dampak, serta himbaun untuk mengurangi jejak emisi karbon, kemudian mengupload ke media sosial masing-masing.